Mei 21, 2024

poupnews

Berita Lengkap Dunia

Banjir bendungan Libya: 11.300 orang tewas!

Banjir bendungan Libya: 11.300 orang tewas!

Masyarakat Bulan Sabit Merah Internasional mengumumkan pada hari Jumat bahwa jumlah korban tewas di Libya telah meningkat menjadi 11.300 orang setelah bendungan runtuh dan air banjir mengalir ke kota-kota.

Sekretaris Jenderal organisasi tersebut, Marie Al-Tarisi, mengatakan kepada Associated Press:

Di Libya, pekerjaan pemulihan jenazah korban banjir akibat runtuhnya bendungan terus dilakukan.

Korban tewas akibat bencana ini kini bertambah menjadi 11.300 orang.

Selain itu, 10.100 perahu lainnya dikatakan terdampar di Mediterania, tambahnya.

Sebelumnya, pejabat Kementerian Kesehatan menyebutkan 5.500 orang tewas akibat bendungan banjir.

Menurut Associated Press, sekitar 170 orang tewas dalam banjir yang disebabkan oleh hujan lebat, kecuali kota Donna dan sekitarnya, di wilayah lain negara itu.

Libya adalah negara Afrika Utara yang terletak di sepanjang Laut Mediterania. Badai Daniel, yang berasal dari laut itu, melintasi Libya timur pada Minggu lalu.

Akibatnya, akibat hujan deras yang terus menerus, Sungai Lembah Donna yang mengalir di kawasan itu terendam. Akibatnya, dua bendungan yang dibangun di sungai tersebut runtuh dan air banjir membanjiri kota terdekat Donna dan sekitarnya.

Karena kota Douna terletak di antara wilayah pegunungan yang membentuk Lembah Douna dan muara sungai yang bertemu dengan Laut Mediterania, air putih yang keluar dari bendungan pecah, menyapu rumah dan kendaraan di kota serta mendorong mereka ke dalam bendungan. laut.

Dikatakan bahwa masyarakat seharusnya sudah diperingatkan sebelumnya akan bencana ini, dan jika tidak melakukan hal tersebut, banyak orang yang hanyut dalam luapan bendungan.

Dalam kasus ini, Sempirai Sangh kini mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat banjir bendungan telah meningkat menjadi 11.300 orang.

READ  Penyelundupan mobil mewah: Kerugian pajak sebesar Rs 500 crore bagi pemerintah

Pada tahun 2011, rezim Gaddafi digulingkan oleh diktator Gaddafi yang didukung NATO.

Sebuah pemerintahan kemudian akan dibentuk dengan Tripoli sebagai ibu kotanya di bagian barat negara itu, tempat berbagai kelompok bersenjata bentrok, dan pemerintahan lain akan bersaing dengannya di bagian timur.

Para ahli percaya bahwa akibat konflik dan kekacauan yang telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun, kegagalan menjaga infrastruktur negara telah menyebabkan runtuhnya bendungan yang dibangun di Sungai Donna Valley dan hilangnya ribuan nyawa.