Mei 5, 2024

poupnews

Berita Lengkap Dunia

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia |  Presiden Jokowi meminta Belanda mendukung pengembangan teknologi rendah karbon di Indonesia

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Jokowi meminta Belanda mendukung pengembangan teknologi rendah karbon di Indonesia

Presiden Jokowi akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Sabtu (09/09), di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India. (Foto: Sekretariat Presiden BPMI/Lily Rashif)

Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Sabtu (09/09) mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan di New Delhi, India.

Dalam pertemuan tersebut dibahas cara kerja sama kedua negara di bidang pembangunan dan perekonomian.

Presiden Jokowi menyampaikan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah sepakat menjadikan Belanda sebagai mitra pembangunan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

“Meski prosesnya tidak mudah, namun kita sudah bisa mencapai kesepakatan,” imbuhnya. “Saya berharap hal ini dapat meningkatkan kerja sama antara ASEAN dan Belanda,” ujarnya seraya menyampaikan harapannya agar Belanda dapat memberikan dukungan kepada Indonesia dalam hal ini. mengembangkan teknologi rendah karbon dan mendorong pencabutan peraturan deforestasi Uni Eropa.

“Saya juga berharap Belanda dapat mendukung pengembangan teknologi rendah karbon dan konversi pembangkit listrik tenaga batu bara menjadi energi terbarukan sebagai tindak lanjut kerja sama Just Energy Transition Partnership (JETP) dan mendorong pencabutan UE. regulasi deforestasi agar tidak ada diskriminasi terhadap komoditas di Indonesia,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga menyambut baik investasi Belanda dalam pengembangan Center of Excellence di Surakarta dan rencana penyelenggaraan KTT Energi Terbarukan dan Iklim.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi meminta dukungan Perdana Menteri Rutte terhadap proses Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

“Indonesia telah mengajukan keanggotaan di Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan telah melakukan berbagai reformasi ekonomi sejalan dengan persyaratan OECD,” ujarnya. (BPMI kepada Sekretariat Presiden/AIT) (DH/LW)

READ  orang menunjukkan. Salinan yang rusak tidak diberikan dimanapun..... Peringatan mendadak kepada pemerintah pusat.. .. !!!!