April 29, 2024

poupnews

Berita Lengkap Dunia

Peningkatan impor minyak nabati sebesar 23 persen

Peningkatan impor minyak nabati sebesar 23 persen

Dari September 2022 hingga Maret 2023, impor minyak nabati meningkat 23 persen, di mana minyak sawit sendiri memiliki pangsa 69 persen.

Meningkatkan

Pemerintah pusat mengimpor berbagai jenis minyak sawit, kedelai, dan minyak bunga matahari dari berbagai negara antara lain Indonesia, Malaysia, Argentina untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri. Impor minyak goreng meningkat selama periode 6 bulan sejak September 2022 hingga Maret 2023.

Antara November 2022 dan Maret 2023, 6,98 juta ton minyak goreng diimpor, dibandingkan hanya 5,64 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Tapi hanya 79.888 lakh ton minyak non-makanan yang diimpor.

Minyak goreng

1,52 lakh ton diimpor selama periode yang sama tahun lalu. Dalam situasi ini, impor minyak goreng pada Maret saja mencapai 1,15 juta ton, sedangkan tahun lalu 1,05 juta ton.

Hanya 36.693 lakh ton minyak non-makanan yang diimpor. Tahun lalu, 52.882 lakh ton diimpor. Di antara impor minyak nabati di bulan Maret, minyak sawit sendiri meningkat 24 persen menjadi 7,2 lakh ton. Tahun lalu, hanya 5,85 lakh ton yang diimpor pada bulan yang sama. Tetapi impor minyak kedelai turun 27 persen menjadi 2,59 lakh ton dan minyak bunga matahari turun 5 persen menjadi 1,48 lakh ton.

Kenaikan bea masuk

69 persen minyak sawit yang diimpor diimpor sebagai minyak sawit olahan, mempengaruhi kilang minyak nabati dalam negeri.

Oleh karena itu, para penyuling minyak goreng mendesak agar pemerintah pusat menaikkan bea masuk sebesar 7,5 persen menjadi 15 persen atas impor minyak goreng olahan.