Maret 29, 2024

poupnews

Berita Lengkap Dunia

Setidaknya 15 pengunjuk rasa anti-kudeta dibunuh oleh pasukan keamanan di Sudan || Sudan: Penyerangan terhadap Pengunjuk Rasa Melawan Aturan Militer

Orang-orang turun ke jalan untuk memprotes aturan militer di Sudan.

Hartom,

Sudan terletak di Afrika Utara. Koalisi sipil dan militer telah terbentuk sejak 2019. Abdallah Hamdo menjabat sebagai perdana menteri Sudan selama rezim ini.

Sementara itu, tentara menggulingkan pemerintah koalisi negara itu dan merebut kekuasaan pada tanggal 25 bulan lalu. Rezim ini dipimpin oleh Mayor Jenderal Fadak Al-Burhan, komandan tentara.

Sementara itu, warga sipil di berbagai bagian Sudan berdemonstrasi menentang rezim. Pada saat yang sama, tentara melakukan serangan membabi buta terhadap warga sipil yang berpartisipasi dalam perjuangan. 24 orang tewas dalam serangan itu.

Dalam konteks ini, warga sipil dan aktivis sosial, kemarin, mengorganisir protes di berbagai bagian ibu kota, Hartoum, untuk memprotes aturan militer. Kemudian tentara menembakkan tabung gas air mata ke arah para demonstran. Serangan itu mengakibatkan tewasnya lima belas demonstran. Banyak juga yang terluka parah.

Akibatnya, jumlah korban tewas akibat konflik melawan kekuasaan militer di Sudan meningkat menjadi 39 orang.

READ  Pakistan tidak menginginkan perdamaian di Afghanistan: pemerintah India mengutuk boikot konferensi..!!