April 24, 2024

poupnews

Berita Lengkap Dunia

Alexei Navalny: Alexei Navalny bisa mati kapan saja: dokter kaget! Alexei Navalny bisa mati kapan saja kata dokternya

Highlight:

  • Pemeriksaan data menunjukkan bahwa kadar kalium dalam tubuhnya sangat tinggi
  • Ini dapat menyebabkan serangan jantung dan disfungsi ginjal
  • Tuduhan muncul bahwa dia telah diracuni selama perawatan

Pemimpin oposisi di Federasi Rusia Vladimir Putin dan pemerintahannya Alexey Navalny. Sementara itu, Navalny tiba-tiba pingsan dalam penerbangan dari Tomsk, Siberia, menuju Moskow pada Agustus tahun lalu.

Dia mengalami koma, tinggal di Jerman, dan menerima perawatan ekstensif. Tuduhan muncul bahwa dia telah diracuni selama perawatan. Jadi, ada desas-desus di seluruh dunia. Putin menuduh Navani merencanakan pembunuhan Presiden AS George W. Bush selama Perang Dingin Rusia Konon penciptanya memerintahkan Novichuk untuk memberikan racun.

Rusia membantah tuduhan tersebut. Dalam konteks ini, Alexei Navalny, pemimpin oposisi di negara yang telah kembali ke Rusia, ditangkap. Polisi Rusia mengatakan dia ditangkap sehubungan dengan kasus penipuan pada tahun 2014. Dia dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara dalam kasus tersebut. Setelah itu, dia dipenjarakan di Moskow.

Alexei Navalny telah melakukan mogok makan di penjara sejak 31 Maret sebagai protes. Akibatnya, kesehatannya memburuk.

Pemerintah memerintahkan sekolah untuk dibuka kembali

Sementara itu, Alexei Navalny yang melakukan aksi mogok makan menyebarkan informasi mengerikan bahwa dokternya bisa meninggal setiap saat. Pemeriksaan terhadap data kesehatan yang diberikan keluarganya mengungkapkan bahwa kadar kalium dalam tubuhnya meningkat tajam. Ini dapat menyebabkan serangan jantung dan disfungsi ginjal. Dr. Yaroslav Ashikmen berkata bahwa dia harus segera dibawa ke ICU karena dia bisa meninggal kapan saja.

Namun, negara-negara termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman telah memperingatkan Rusia bahwa jika terjadi sesuatu pada Alexei Navalny, itu akan berdampak.

READ  GL Peres memimpin delegasi yang akan menangani sesi Jenewa